Share

Bab 74

Semakin mendekati hari perkiraan lahirnya, Kinan merasa tambah grogi. Dia berharap prosesnya saat melahirkan nanti bisa berjalan dengan lancar tanpa suatu halangan.

Hari ini Kinan kembali memeriksakan diri ke dokter kandungan karena Kinan merasa perutnya kencang. Kinan ditemani oleh sang Nenek, Mahira dan juga Bu Hasna.

"Nek, Kinan takut sekali," ujar Kinan pada sang Nenek ketika sedang menunggu antrian dokter.

"Banyak berdoa ya Nak, biar proses lahirannya lancar dan dimudahkan," ujar Nenek Arini.

Bu Hasna yang mendengar kalimat yang diucapkan Kinan tanpa sengaja meneteskan air matanya.

"Loh Bu Hasna, kenapa nangis?" ucap Mahira.

Bu Hasna segera menghapus air mata yang terjatuh dengan cepat.

"Bu Hasna, terima kasih karena selalu mendampingi Kinan hingga sekarang. Doakan semoga proses melahirkan Kinan nanti lancar ya?" ucap Kinan dengan tulus.

"Kinan, tanpa kamu minta Ibu selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu," jawab Bu Hasna.

Mereka semua kembali menunggu antrian di depan ruang dok
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status