Share

Batu Lima Warna dan Pangeran

"Minumlah."

"Anda tidak perlu melakukan ini." Zhura tengah menggeleng, menunjukan tanda tidak ingin merepotkan seseorang yang baru saja menyilakan mereka minum. Namun, Valea yang kehausan sudah maju menyerobot cangkir teh itu, tanpa ragu menenggak isinya dengan cepat.

"Anda tahu saja jika kami kehausan. Terima kasih banyak," ujar gadis merah itu meletakkan cangkirnya yang kosong. Zhura hanya bisa menatapnya jengah.

"Tidak masalah, aku tahu kalian pasti kelelahan mengikutiku sampai ke sini." Mendengar ucapan wanita tua di depan membuat Zhura merasa tidak enak. Sekarang mereka sedang berada di sebuah bangunan yang disebut rumah.

"Nyonya, apakah ini rumahmu?" Zhura menyapukan pandangan ke sekitar. Dilihat dari gaya dan bentuk bangunannya, rumah ini jelas berbeda dengan rumah yang ada di ujung desanya. Rumah kayu misterius tempat ia terjatuh ke dunia aneh ini, Silvermist.

"Ini memang rumahku," sahut wanita tua itu.

Zhura menganggukkan kepala. Tatapannya kemudian hinggap pada sisi wajah wa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status