Share

Pemilik Hati

Kedua tangan mungil itu menarik sisi busur panah berbahan kayu angsana hingga melengkung berbentuk setengah lingkaran. Segera setelahnya, anak panah dengan ujung runcing yang ada di genggamannya terlontar kala tarikannya dilepas. Benda itu melesat di udara dan menimbulkan bunyi melengking. Beruntung, rerumputan hijau berbaik hati meredam suaranya. Dengan cermat, diikutinya lesatan panah itu hingga ia berakhir di sebuah papan bundar di tengah halaman.

"Lumayan, kau sudah bisa mengunci target." Ramia mengangkat tangannya, menghalau sinar matahari sore yang menyilaukan pandangan. Pemuda itu berbalik dan menatap sosok di dekatnya, "Sekarang sudah sore, latihan hari ini cukup sampai di sini. Jujur saja tidak kusangka kau cukup handal. Jika kau menjaga performa tetap seperti ini, aku yakin kau pasti bisa menjadi yang terbaik di evaluasi bulanan."

Zhura mengibaskan rambutnya ke belakang punggung, sebelumnya itu berantakan karena turut terseret lontaran anak panahnya. Ia mulai memikirkan sebu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status