Share

Hujan

Zhura merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Helaan napasnya terdengar ketika otot-ototnya yang dipaksa bekerja seharian akhirnya bisa melemas. Bahkan saat suasana malam begitu pas untuk terlelap, nyatanya ia masih belum memejamkan mata. Dipandanginya langit-langit kamar yang mengkilap dengan mata nyalang, jauh lebih lekat, bayangan tentang apa saja yang ia lalui hari ini tergambar di sana. Latihan panah yang melelahkan, cerita masa lalu kelam Ramia, dan sebuah fakta lain tentang Azhara yang tak pernah Zhura kira sebelumnya.

"Hati yang mati adalah hati yang tidak lagi dimiliki oleh sang pemilik, seseorang yang memilikinya harus hidup tanpa merasakan segala macam perasaan duniawi." Bibir Zhura mengerucut ketika dirinya teringat perkataan Ramia. Sebuah dengkusan lolos tak lama setelahnya, dengan perasaan campur aduk Zhura memukul kasurnya. Ini tentang bagaimana kepalanya yang tidak berhenti memikirkan hal-hal yang tidak ingin ia bayangkan. Bagaimana ia bisa menjadi segila ini hanya k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status