Share

Kehangatan

Brengsek!

Bibir Zhura yang tertutup rapat mengirimkan sumpah serapah pada Azhara. Tidak masalah, jika pemuda itu tidak bersedia membantunya, Zhura akan temukan cara lain untuk datang ke perjamuan. Hujan belum menunjukkan tanda-tanda akan reda tapi dia sudah tak tahan berdampingan dengan gurunya. Gadis itu pun mengatur laju jantungnya yang menggebu untuk membuang emosi. Ia melihat kandang Rou-rou yang digantung di sudut ruangan bergoyang saat angin bertiup kencang.

"Ini sudah sangat larut, kenapa kau belum tidur dan malah berdiri di luar seperti tadi?" tanyanya mencari topik lain untuk mengisi keheningan.

Tanpa mengatakan apapun, Azhara mengusap pinggiran cangkir tehnya. Tampaknya ia sedang memperbaiki suasana hati. Zhura pun memperhatikan sosok di depannya. Sepertinya Ramia pernah bilang bahwa Azhara kerap terbangun di malam hari karena dihantui seorang gadis di mimpinya yang terjadi berulang kali.

"Mimpi buruk itu datang lagi, jadi kau tidak ingin kembali tidur. Aku benar, 'kan?" tan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status