Share

Kelesah

"Jika kesempatan itu benar-benar ada, aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu," timpal Azhara. Tak peduli seberapa kacaunya itu, satu dua cerita kebersamaan mereka yang pernah terlewati masih terpatri jelas di kepalanya. Ia tidak berdusta, dia ingin kembali ke sana. Jika angin adalah monumen bagi para pujangga, maka gadis itu adalah badai yang mengamuk abadi di dalam dirinya.

"Maukah kau kembali ke sana?" tanyanya.

Mendengar pertanyaan itu, Zhura pun berjalan mendekati pemuda itu saat bagian dari hatinya merasa hangat tapi juga dingin. Satu-satunya yang ia inginkan hanyalah pengakuan, dan ia belum mendapatkannya. Meskipun begitu, sedemikian kata yang baru saja dijuruskan, membuatnya yakin kalau Azhara tidak pernah membuangnya.

"Lalu, apa yang akan kau lakukan jika ternyata suatu saat kau kembali menyakitiku, Azhara?" Dari balik bulu matanya, ia melemparkan tatapan intens.

Gemelut ruang kosong yang bercampur rasa sakit meraung gila. Azhara mengembuskan napas berat mencoba untuk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status