Share

Anggara

"Kau cukup tangguh tapi di sinilah saatnya untuk kau berhenti. Kami akan membawamu pada Sacia dan kebebasan dunia pun akan datang!"

"Apa maksudmu?" Zhura meringis saat punggungnya terasa nyeri. Orang-orang Shar itu sungguh tidak memberinya celah untuk kabur.

"Kau tidak perlu tahu. Jika saja kau menyerah sejak awal, orang-orang tak berdosa ini tidak akan mati. Tapi kau memilih terus lari, dan inilah yang kau lihat. Ini semua salahmu!" Sosok itu menjambak rambut Zhura untuk memperlihatkan padanya pemandangan padang rumput yang kini berkubang darah. Ia melihat Kakek Maral tergeletak di kejauhan dengan anak panah yang menancap di perutnya, dia mati.

"Biadap." Air mata keputusasaan menuruni sisi wajahnya dan meresap ke rumput.

Azhara tengah memberikan perlawanan sengit pada orang-orang bertudung yang menyerangnya. Puluhan anak panah sudah tertanam di tubuhnya yang tak mempunyai waktu untuk menghindar. Mengesampingkan keadaannya yang telah sampai pada ambang batas pertahanan, pemuda itu te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status