Share

Selidik

Inara mengerjap, langit-langit kamar tempatnya bernaung entah bagaimana sangat asing. Menyanggupi rasa hausnya akan jawaban, ia pun menggulirkan pandangan lebih lanjut dan terkesiap saat menemukan Aryana tengah sibuk mengupas apel. Sepertinya ada banyak hal yang ia pikirkan hingga pemuda itu tidak menyadari kalau gadis di hadapannya sudah sadar.

Inara memperbaiki posisinya menjadi duduk, lalu berdehem.

Aryana yang mendengar itu pun mendongak. Ia tanpa sadar mengulas senyuman lega, "Kau sudah sadar? Bagaimana perasaanmu?"

"Saya sedikit pusing." Inara yang masih lemas teringat kejadian demi kejadian kemarin. Memori itu lekas saja membuatnya teringat akan mantra peledak yang dipasang orang-orang Shar. Ia meraba punggungnya dengan sebelah lengan. Ada sedikit rasa sakit yang terasa, tapi tidak sekuat sebelumnya. Rasanya lebih ringan seakan tidak ada lagi segel apapun di sana.

"Jika kau penasaran soal peledak itu, aku sudah mengeluarkannya. Kau bisa tenang." Aryana menyodorkan apel yang tel
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status