Share

Sok Akrab

Tiga jam berlalu semenjak rombongan meninggalkan gerbang istana. Sorak-sorakan penduduk yang berdiri di sepanjang jalan terdengar riuh dan ramai. Mereka menyerukan kata-kata semangat dan harapan. Kini mereka melewati jalur yang lebih tenang. Zhura melirik ke arah kanan. Arlia terlihat mengendarai kudanya dengan punggung membungkuk. Rautnya yang tertutupi tudung, sulit dilihat karena gadis itu menunduk. Kedua tangan gadis itu erat menggenggam tali kekang kuda hingga jari-jarinya memerah.

Dia tidak melirik atau pun mengajak berbicara. Bahkan dari cara ia melajukan kudanya, gadis itu seperti menjaga jarak dari Zhura. Aroma manis tercium, Zhura mendongakkan kepala. Kabut berwarna merah muda mengepul di antara pepohonan. Mereka persis seperti permen kapas raksasa yang tergantung di atas hutan. Para gadis lain pun tampak sama terperangahnya. Mereka terpana seraya mengucapkan kata-kata kekagumannya atas benda merah muda itu.

Kabut merah muda itu turun semakin ke bawah saat rombongan masuk l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status