Share

21. Merasa Dipermainkan!

Max semakin tidak bisa menahan semua rasa sakit yang merayap hingga ke saraf-saraf tubuhnya. Ia mulai menggeliat aneh. Max sempat melirik ke arah Richard yang mulai mabuk dan tak sadarkan diri. Saat ini, hanya Max yang bisa menolong dirinya sendiri.

Max memutuskan untuk segera keluar ruangan ketika rasa gelisah mulai mencekik dan mendominasi tubuhnya. Ia berlari dengan keringat yang mulai bercucuran membasahi dahi putihnya. Napasnya tercekat, tapi melegakan bisa lekas menemukan sebuah papan bertuliskan toilet di sana. Meskipun tidak dengan kesadaran penuh.

Namun saat Max akan memasuki toilet tersebut, ia justru menabrak seorang wanita.

"So-sorry," ujarnya berusaha memegang kendali tubuhnya. Kedua tangannya terangkat di depan dada tanda meminta maaf.

Max tak dapat melihat wajah wanita itu dengan jelas. Ia hendak melewatinya saja, tetapi tangan wanita tersebut berhasil mencegahnya.

"Pak, jangan masuk ke sana. Itu toilet wanita," bisik sosok perempuan yang kini mendekatinya, membuat gele
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status