Share

28. Pelampiasan Semata

Pandu ingin melenyapkan isi pikirannya. Ia ingin isi kepalanya agar berhenti menyiksanya lebih jauh.

Pandu melumat bibir itu dengan sekuat tenaga, seolah tak pernah puas meski napasnya nyaris tak bersisa. Aksi ciuman itu mengantarkannya untuk memasuki apartemen Mone lebih jauh, dan menutup pintu itu dengan dorongan dari kakinya.

Berengsek! Isi kepalanya tak mau pergi barang sedetik pun! Ia bahkan sudah mendorong tubuh Mone sampai terjatuh di tempat tidurnya, membuatnya menindih Mone sampai kesulitan untuk bergerak.

Pandu melepaskan pagutannya, membuatnya dapat mendengar lenguhan Mone yang nyaris kehabisan napas. Namun, hal itu tak lantas menghentikan aksinya. Ciuman itu kini berpindah ke tengkuk Mone, membuat suara lenguhan Mone terdengar semakin keras.

"Mas ... nghh ... Mas—"

Pandu menyukainya. Ia menyukai suara Mone yang terus meronta memanggilnya. Hal itu membuat isi kepalanya perlahan mengabur, berganti dengan gairah yang memaksa untuk keluar.

Telah diloloskannya atasan pakaian Mo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status