Share

Bab 13

Setelah menimang-nimang Aqilla beberapa lama, ibu mertua masuk dan mengambil Aqilla dari dekapan. Memintaku untuk membereskan pakaianku dan Aqilla.

“Kamu di sini saja!” ujar ibu, saat aku akan keluar dari kamar dengan membawa tas kosong, karena bajuku ada di kamar di mana Mas Attar berada saat ini.

“Kenapa, Bu?” tanyaku, tapi diabaikannya.

“Naura!” teriak ibu, memanggil Mbak Naura yang masih saja memarahi Mas Attar. “Kamu saja yang membereskan dan membawa semua baju Yumna, dan Aqilla. Ibu langsung ngajak mereka ke rumah, biar anak enggak tahu diuntung itu bisa berpikir jernih!” lanjut ibu geram.

Aku memang memilih diam, tidak ingin memperbesar masalah yang akan membakar diriku sendiri. Menunggu waktu yang tepat untuk berontak.

“Kamu pegang! Pinnya tanggal lahir ibu,” Ibu mertua menyodorkan kartu debit gold padaku dan menyebutkan tanggal lahirnya lengkap.

Aku menatap matanya yang mulai berkaca-kaca. Sepertinya sedang merasakan ulang, kepedihan dikhianati orang yang sangat dipercaya, ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status