Share

Bab 23

"Ba--!" Baru satu kata yang aku ucapkan, suara pintu terbuka dengan kasar terdengan dan mengalihkan perhatian kami.

Mas Attar masuk dan baru mengucapkan salam setelah ada di dalam rumah. Dia duduk diantara kami tanpa ada yang memintanya, meski aku belum memastikan kebenarannya dari mulut Mas Attar tentang perselingkuhannya dengan seorang gadis, rasanya aku tidak sanggup melihatnya seperti orang yang putus asa.

"Ngapain kamu ke sini?" tanya ibu, yang amarahnya bertambah. "Keluar!" titahnya, dengan suara makin menggema.

Aku diam, tidak berani mengatakan apapun. Ibu mertua sampai mengelus dada berulang kali, kala melihat putra kebanggaannya tertunduk lesu.

"Yumna, maafkan aku," ujarnya lirih.

"Tidak ada kata maaf untuk perselingkuhan!" Mbak Naura yang membalas ucapan Mas Attar.

Ibu dan Mbak Naura, langsung menghakimi Mas Attar dengan kata-kata yang sungguh membuatku ikut merasakan sakit hati.

"Kamu meniduri wanita lain, saat istrimu di rumah mengurus anak dan ibumu ini! Kamu bersenang-se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status