Share

Bab 26

"Dukun?" tanyaku tidak percaya, apa iya dukun masih ada di zaman sekarang.

Ustadz Idris mengangguk dan mengatakan hal itu bisa saja terjadi pada siapapun, dikala pikirannya sedang kosong dan saat sedang tergoda. Apalagi Mas Attar memang orang yang tidak enakkan, jika disodorkan makanan. Pasti dia makan walaupun hanya sedikit

Aku menatap Mas Attar miris, ingin kasihan, tapi hatiku terlanjur hancur dan sakit sekali, ketika dia mengatakan masalah anaknya yang sedang dikandung oleh gadis itu yang saat ini resmi menjadi istri keduanya,

"Sepertinya, guna-guna itu sudah mendarah daging. Hingga Attar harus sesering mungkin di ruqyah dan dari dalam dirinya berniat ingin lepas dari wanita itu. Percuma ruqyah juga, jika dalam hatinya tidak ingin lepas," lirih Ustadz Idris yang sepertinya tahu apa yang sedang aku pikirkan.

Ibu dan Mbak Naura tidak lagi bersuara, mereka diam sambil memandangi isi di dalam baskom yang kemudian di bawa salah satu teman Ustadz idris ke belakang untuk di buang.

Ustad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status