Share

Bab 37

"Rumah siapa yang mau dijual, Mbak?" tanyaku, saat keluar dari dapur dengan membawa minuman. "Diminum dulu, Bu," Aku mengulurkan satu gelas air putih untuk ibu, agar beliau bisa melepaskan dahaga.

Nampak sekali keterkejutan Mbak Naura, yang melihat kedatanganku. kemudian dia membenarkan posisi duduknya dan berdehem. Aku kembali mengulurkan segelas air putih untuknya dan di sambut hingga tandas.

"Mbak Naura kenapa?" tanyaku selidik, sepertinya mereka menyembunyikan sesuatu dariku.

"Eee ... enggak apa-apa," elaknya, tapi aku rasa dia sedang bingung, karena melirik ke arah mantan Ibu mertuaku.

Aku menghela napas panjang dan menghembuskannya secara perlahan, menatap mantan ibu mertua yang terlihat sangat kurus.

"Ibu sehat?" tanyaku lirih.

"Bagaimana ibu bisa sehat, jika anak, menantu dan cucu semua pergi dariku!" Dom! Seperti ledakan yang sangat besar di hatiku. Ibu terdengar sangat kecewa.

"Ibu masih mempunyai anak dan menantu, sebentar lagi mereka juga memiliki anak." Aku hanya bi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status