Share

Bab 42

Hari berganti begitu cepat, hingga datang hari ini. Di mana, Mbak Naura terlihat sangat cantik, dengan kebaya putihnya. Matanya terus berkaca-kaca, memikirkan siapa yang akan menjadi wali nikahnya. Meski aku ada di sampingnya, tidak mengurangi rasa khawatirnya.

"Na, ini yang kutakutkan," Mbak Yumna memgang tanganku.

Aku pun sempat berpikir, siapa yang akan menjadi wali nikah Mbak Naura, yang ada hanya Mas Attar, dan ayah mereka yang entah ada di mana. Tidak ada lagi yang bisa menjadi wali nikahnya selain mereka berdua.

Di depan rumah terdengar suara berisik yang memancing keingin tahuan kami. Aku meminta Mbak Naura untuk tetap di dalam kamar, dan aku bergegas melihat ada apa sampai suara mereka menggelegar.

"Rombongan besan, Bu?" tanyaku pada ibu, terasa geli di telinga mengatakan kata besan pada ibu.

"Iya," Ibu yang terpaku karena mendengar ucapanku, pandangannya langsung di alihkan ke arah rombongan di depan sana.

Ustadz Idris yang didampingi oleh kedua orang tuanya terlihat tampan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status