Share

Bab 44

Mbak Naura mendongakkan kepalanya untuk menatap ke arah ibu, matanya sudah terlihat sembab.

"Maksud ibu, apa kamu sudah siap menerima dan mendengar sumpah Ikrar yang akan diucapkan oleh Ustadz Idris?" Ibu mendekat, dan menggenggam tangan Mbak Naura.

Wanita di depanku ini langsung menunduk dan kembali terisak, kemudian menole ke arahku. Menatap mataku dengan lekat.

"Apa boleh aku tidak melanjutkan pernikahan ini?" tanya Mbak Naura dengan suara serak dan berat.

Aku dan ibu saling tatap, saat pertanyaan Mbak Naura meluncur begitu saja. Jantungku terasa berdebar kencang, aku yakin ini ada hubungannya dengan kedatangan Mas Attar dan istrinya.

"Kenapa?" tanya ibu dengan memiringkan kepalanya ke arah Mbak Naura.

Mbak Naura menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan sangat perlahan, aku tahu dadanya sangat sesak saat ini. Kulihat Mbak Naura tidak menjawab pertanya ibu, dia memilih diam dan ibu yang makin penasaran, mengulang pertanyaannya lagi.

"Terlalu banyak yang terluka, apalagi ibu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status