Share

Bab 47

"Beraninya melamar istriku!" teriak Mas Attar, dan satu pukulan mendarat di iga Hilman.

Hilman langsung tersungkur, dan mengaduh kesakitan. Aku sangat yakin, jika pukulan Mas Attar mengenai bagian vital di perut bagian sampingnya.

"Pak," lirihku, yang langsung duduk di sampinG Hilman.

Mas Attar mundur, dan pergi seperti pengecut. Tidak heran lagi dengan tingkah anehnya. Apa dia tidak mendengar keputusan hakim, jika kami sudah resmi bercerai dan masa iddahku juga sudah lewat.

[Radit! Cepatan pulang, lagi genting di sini. kamu langsung awa motor kamu ke belakang, ya.]

Bapak menghubungi Radit, dan meminta adikku segera pulang. Rasanya aku ingin memukul dan membalas apa yang sudah dilakukan ole Mas Attar pada Hilman, hanya karena rasa yang telah usai dia berbuat buruk pada orang yang salah.

Cukup lama Radit datang, membuat aku dan bapak kebingungan. Para tetangga menyarankan untuk membawa Radit ke rumah sakit segera, tapi kami juga tidak ingin acara ini berantakan karena ulah Mas Attar.

S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status