Share

Bab 83

"Bang, bangun!" Aku berusaha menggoncang tubuh kekar Hilman berulang kali.

Hilman bukannya bangun, malah menarik tubuhku ke dalam pelukannya. Kemudian kembali mencumbuku dalam diam, aku hanya bisa pasrah dengan apa yang dilakukannya.

Tiga jam kami masih bergelung dalam selimut, hingga pintu kamar di ketuk beberapa kali. Hilman dengan malas turun dari ranjang dan membukakan pintu. Ternyata room service yang mengingatkan kami untuk segera cek out atau akan menambah hari.

"Saya tambah hari, saja! Nanti saya ke bawah sekalian untuk sarapan," ujar Hilman dengan santai.

Aku tahu, Hilman kembali ke ranjang, karena dia berteriak mencariku. Menggedor pintu kamar mandi dengan tidak sabaran dan sambil menggerutu tidak henti. Aku, aku tetap melanjutkan mandiku tanpa terganggu dengan panggilannya.

"Mandi, dan kita langsung berkemas setelah shalat!" ujarku yang menyerupai perinta padanya.

"Sayang, sehari lagi, ya," rayu Hilman dengan memasang wajah sendu dan memohon.

"Tidak, aku sudah rindu pada Aq
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status