Share

Bab 91

Hari ini, aku dan Hilman menuju ke rutan untuk menjenguk Mas Attar dan mengabarkan tentang kepergian mantan ibu mertua. Meski dia telah menyakitiku, tapi keluarganya sangat baik padaku dan selalu merangkulku dengan erat. Apa lagi, ada Aqila diantara kami.

"Kamu yakin ingin bertemu dengannya bersamaku?" Pertanyaan Hilman membuatku terkejut.

"Maksud kamu apa, bang?" ketusku, rasanya aku tidak percaya dengan pertanyaannya yang seperti ini.

"Aku tidak ingin dia menyakitimu, jika kamu datang bersamaku!" terang Hilman yang membuat atiku teriris.

"Kamu malu?" tanyaku membuat langkah Hilman berhenti.

Hilman menangkup wajahku dengan erat, sehingga bibirku mengerucut. Pasti dia ingin menertawaiku, tapi ditahan.

"Jika aku malu, maka aku tidak akan menikahimu cintaku!" sanjungnya yang membuat pipiku merona.

Aku memang masih membandingkan Hilman dengan Mas Attar yang sudah lama membersamaiku, bukan bermaksud mencari mana yang terbaik dan mana yang buruk. Akan tetapi, mereka berdua memiliki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status