Share

Bab 92

Aku dan Hilman menunggu di ruangan khusus untuk menemui narapidana, cukup lama menanti Mas Attar. Sembari menunggu, aku dan Hilman saling bercerita dan membahas tentang perkembangan cafe. Hilman pun memberitahu tentang cafe yang sedang dia bangun di daerah lain, semua itu memang dia peruntukkan untuk masa depan kami. Aku terharu dengan apa yang dia lakukan selama ini, terlalu dalam mencintaiku dalam diam.

"Untuk apa kalian datang ke sini?" tanya Mas Attar ketus, saat datang bersama sipir pendampingnya.

"Tentu saja untuk menemuimu, Mas!" jawabku lirih dengan memasang senyuman di wajah.

Mas Attar duduk di depan kami dengan membuang pandangannya ke arah lain, terlihat jelas rasa kecewa di matanya. Juga rasa yang tidak bisa dia sembunyikan.

"Kamu sehat, Mas?" tanyaku.

"Jangan basa-basi, katakan ada apa?" tanya Mas Attar ketus.

Aku menghela napas panjang dan berat, lalu melihat ke arah Hilman sejenak. Meminta ijin dengan tatapan, dan seolah-olah mengerti, Hilman menganggukkan kepalanya.

"M
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status