Share

Bab 96

Aku menghela napas panjang dan berat, meski mahram, tapi tetap ada batasan antara ayah tiri dan anak tiri. Hilman hanya menjaga, agar tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dengan Aqila. Mungkin, Hilman takut terjadi hal yang tidak diinginkan dikemudian hari, dan aku sangat bersyukur menjadikannya sebagian dari hidupku. Semoga kami berjodoh hingga maut memisahkan.

"Terima kasih, Bang," ucapku tulus.

Hilman merangkul pundakku dan mengajak kami untuk segera berangkat, ibu dan bapak mengantar kami sampai di pelataran rumah.

"Aku sudah mencabut laporan untuk Attar, agar hukumannya bisa diperingan," Hilman mengucapkannya saat kami dalam perjalanan.

"Seharusnya, biarkan dia jera, Bang!" balasku.

"Aku memikirkan Aqila dan juga tentang urusan Attar yang belum selesai, setidaknya dia sudah terlihat berubah sekarang. Kita dukung, ya," Dengan lembut Hilman menggenggam tanganku dan mengatakannya dengan hati-hati.

Adakalanya, Hilman seperti orang yang sangat membutuhkan kasih sayang, adakalany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status