Share

Bab 104

Aku menatap dua bayi yang sedang ada di ayunannnya masing-masing, lalu menatap Aqila yang tersenyum padaku. Setetes demi setetes air mata mengalir tanpa bisa kuhalangi. Benar apa yang dikatakan oleh bapak, aku harus bisa menata hati, agar bisa menyelamatkan mental anakku. Masa depan mereka masih panjang, dan aku harus berjuang demi mereka. Akulah harapan mereka satu-satunya di dunia ini. Jika aku terpuruk, bagaimana mereka menjalani kehidupan yang keras.

"Kamu bisa, Yumna," ujar ibu dengan menepuk pundakku.

"Pasti kami bisa, Bu. Karena kalian selalu ada di sisiku," lirihku.

Ibu memeluk dan membelai kepalaku dengan lembut, kemudian mengecup kepalaku berkali-kali. Aku tahu, ibu menyalurkan kekuatan tanpa kata dan aku hanya bisa mengeratkan pelukan.

Ibu pun berllalu, sepertinya menyusul bapak. Mungkin mereka ingin melihat kebun yang sudah lama terbengkalai atau yang dititipkan oleh orang terpercaya.

Aqila menghampiriku, tapi sepertinya dia ragu untuk mendekat. Aku tidak ingat, apa saja y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Roro Kidul
jangan lama up nya mba .........
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status