Share

35 (bagian 2)

"Tapi gak sopan lah, Bos," seru Dimas.

Amel menghela napas mendengar perkataan Dimas. Ia menatap malas lelaki itu.

"Kalau diluar bicara formal apalagi di kantor laki gue, kalau cuma kita-kita aja ya gak usah lah. Gak nyaman gue," jelas Amel.

Dimas mengangguk paham, mereka kini berjanji akan menjadi teman.

"Gimana kakak ipar gue, baek bukan. Makanya jangan termakan sama gosip!" seru Shilla.

Gadis itu sangat senang menggoda Dimas.

"Udah deh, jangan mulai lagi. Mendingan kalian habisin itu makan, habis itu anterin kami pulang," ujar Amel.

***

Waktu berputar begitu cepat, kini malam tiba. Jam tengah menunjuk angka sebelas. Raffa masih berkutak di meja kerjanya, ia sesekali melirik jam tangan melihat pukul berapa sekarang.

"Akhh ... akhirnya selesai juga, pasti Amel menungguku," ujar Raffa.

Lelaki itu lekas bangkit dari duduk dan mulai melangkah keluar. Ia berpamitan pada sekuriti dan mulai melajukan kendaraan roda empat miliknya.

"Tunggu aku, Sayang. Aku sangat merindukanmu," seru
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status