"Dia bisikin lebih semangat bikin anaknya kata dia," lontar Raffa. Mata wanita itu membulat lalu langsung meninju suaminya. Mendapatkan serangan tersebut, Raffa hanya mengaduh dan memamerkan cengiran."Ihh ... ninju-ninju terus, sesekali kasih kejutan cium ke," gerundel Raffa.Amel melotot menatap Raffa, seperti bola matanya hendak keluar. Melihat wajah sang istri, lelaki itu malah terkekeh lalu jemari membentuk huruf V."Mas ini suka banget ya godain aku, udah deh. Fokus aja nyetir bisa gak," omel Amel.Raffa yang mendengar itu terkekeh. "Nanti kangen lagi sama suara suamimu yang tampan gini kalau diem," lontar Raffa.Amel langsung mencebik mendengar hal itu. Ia memutarkan bola mata dan memilih memandang sekitar seraya memakan cokelat yang diberikan sang suami. Setelah sampai tujuan, lelaki tersebut memarkirkan mobil."Ayo, Sayang. Keluar, udah sampe lho," seru Raffa. Lelaki itu telah berada di luar dan kini membuka pintu untuk sang istri. "Ih ... kamumah gak peka banget, Mas!"
Kini suami Amel justru sibuk mengerjakan pekerjaannya. Sedangkan Amel memainkan ponsel yang tadi pagi disita Raffa. Mulai merasa bosan, wanita itu bangkit lalu mendekati lelaki tersebut. Wanita itu telah berganti pakaian yang dipilihkan oleh Raffa. Sedangkan yang lain disimpan disini untuk dibawa nanti saat rumah mereka siap ditempati. Beruntung ruangan lelaki tersebut ada sebuah kamar untuk istirahat dan mempunyai lemari di sana. "Mas ... aku bosen ih, pergi jalan-jalan dulu ya, gak perlu kamu anter aku bisa sendiri kok," celetuk Amel. Istri Raffa itu kini berdiri di samping suaminya, ia melirik berkas yang dipegang pria tersebut. Otakmya terasa pusing saat hendak meresapi apa yang tertulis di sana. Dia menyerah dan memilih memandang paras Raffa yang semakin tampan jika fokus bekerja."Kalau kamu gak jawab berarti aku artiin boleh ya, kalau gitu aku pergi dulu," lontar Amel.Raffa hanya menanggapi dengan anggukan, Amel melihal hal itu berinisiatif mengecup pipi sang suami. Ia lang
Kini sebentar lagi waktu sepasang suami istri itu berangkat untuk dinner. Siska mengetuk pintu, mendengar pemilik ruangan tersebut telah mempersilakan. Siska membukanya sambil menenteng sebuah tas belanja. Ia lekas mendekati Amel ternyata terlelap."Sebentar lagi waktunya berangkat, Bos. Saya boleh bangunin?" Siska memandang Raffa yang tengah memejamkan mata. Lelaki itu melirik bawahannya lalu mengangguk sebagai jawaban. Dia bangkit dan berlalu setelah mengatakan jika hendak mandi."Bilang kalau saya mandi di sini, suruh Amel mandi di tempat biasa saya istirahat," lontar Raffa. Setelah Raffa masuk ke toilet. Siska berusaha membangunkan istri Bosnya, Amel terlihat menggeliat dan menatap linglung ke arah perempuan tersebut. "Kumpulin dulu nyawanya, habis itu baru nanya," kata Siska.Amel hanya mengangguk, ia menatap sekitar dan tidak menemukan suaminya. Siska yang paham lalu memberitahu wanita tersebut. "Bos lagi mandi, kamu juga mandi gih! Jangan lupa pake baju ini, nanti aku bantu
Raffa tersadar dan mendengar perkataan istrinya ia langsung berlari menahan lengan wanita itu. "Jangan, Yang. Kamu cantik banget, aku sampe terpesona," lontar Raffa.Beberapa karyawati menjerit mendengar pujian lelaki itu. Apalagi saat seuntai senyum terlukis di bibir Raffa. Amel yang melihat hal tersebut langsung berdiri di samping suaminya dan tangan melingkar di lengan Raffa. "Ayo ahh ... katanya mau kasih suprise, ah ... kamu romantis banget sih, aku jadi makin love-love," tutur Amel. Wanita itu memang sengaja, apalagi saat melihat Erika merekamnya. Ia pasti mengirim pada Kayla dan Amel sangat senang membuat perempuan tersebut kepanasan."Istriku gak sabaran banget sih, ya udah ayo!" seru Raffa. Lelaki itu paham, apalagi saat matanya menatap jika Erika tengah merekam mereka. Ia saat mengatakan itu mencubit gemas pipi sang istri membuat Amel cemberut mrmbikin dia gemas."Sialan! Pamer banget sih. Dan gaunnya itu harganya lumayan mahal euy ... gue iri," geram Erika pelan.Raffa
Sedangkan di dalam mobil yang dikendarai Raffa. Sang istri tengah tertawa, membuat suaminya sesekali menoleh melihat paras menawan perempuan itu."Mas ... gak kebayang gimana wajah kesal Kayla, pasti Erika ngirim rekaman itu ke dia," celetuk Amel.Raffa hanya mengangguk mendengar celotehan sang istri. Ia fokus melajukan kendaraan, sesampai ke tujuan dia langsung turun tak lupa membuka pintu untuk Amel."Ayo my queen, ikut dengan king-mu ini," kata Raffa.Amel hanya menggelengkan kepala melihat tingkah suaminya. Tetapi ikut alur dan menyambut uluran tangan Raffa."Abis nonton drama ya? Terus kerasukan gitu," lontar Amel.Raffa menanggapi dengan senyuman. Lelaki itu memeluk pinggang ramping istrinya lalu mengecup pipi wanita itu membuat Amel melotot."Ihh ... Mas! Apaan sih, malu tau," omel Amel.Amel langsung menatap kesal suaminya sedangkan Raffa menampilkan raut tanpa dosa. Lelaki itu menggandeng sang istri dan melangkah agar wanita tersebut ikut."Wah ... bagus banget," lontar Amel.
Raffa yang menyadari sang istri terus memandangnya. Ia mengulum senyuman dan dengan sengaja menyentil dahi wanita itu."Ih ... apaan sih, Mas! Maen sentil-sentil aja,"omel Amel.Amel memegang keningnya yang hendak diusap tapi ditahan Raffa. Lelaki itu mendekati wajahnya ke kening sang istri lalu perlahan meniup. "Lagian kamu kenapa ngeliatinnya sampe begitu, aku tau kok kalau aku ini ganteng," tutur Raffa.Perempuan tersebut langsung memutarkan bola mata dengan malas. Ia memilih meninggalkan lelaki itu dan mulai mengupdate foto di instagram."Ahh ... gak sabar liat reaksi cewek itu saat lihat postingan gue," celoteh Amel. Raffa yang mengikuti dari belakang hanya mengulum senyum. Lelaki itu mensejajarkan langkah dan memeluk pinggang sang istri."Sayang, berhenti dulu boleh," pinta Raffa.Amel langsung menghentikan langkahnya lalu menoleh menatap sang suami. Raffa yang melihat hal tersebut lekas mendekatkan wajah seperti hendak mencium. Dada Amel berdebar kencang saat memandang paras
Mendengar perkataan suaminya, ia hanya memutarkan bola mata dengan malas. Lalu memilih melahap makanan, dia malah terfokus ke hidangan. Mengabaikan Raffa yang berada di hadapannya."Suka makanannya? Kalau iya nanti buat di rumah nanti kita pesan online aja, disini bisa kok," ujar Raffa.Amel hanya mengangguk dan dia fokus melahap makanan. Raffa hanya menggelengkan kepala, saat melihat ada sedikit noda di dekat bibir sang istri. Lelaki itu terfokus dengan gerakan mengunyah wanita tersebut."Sayang, kamu itu bukan anak kecil lagi lho. Tapi makan masih aja belepotan," celetuk Raffa. Lelaki itu mendekati sang istri, lalu mengusap bibir Amel membuat wanita tersebut mendongak menatap paras Raffa."Mas ini, nyari kesempatan dalam kesempitan aja," ketus wanita itu. Amel langsung menunduk lalu memilih melahap makanan lagi. Raffa yang melihat reaksi sang istri. Dia menebak jika perempuan tersebut kini tengah berdebar karena memegangi dada."Ya ... gak papa dong, ke istri sendiri ini. Kecuali
Kayla langsung menoleh menatap Mamanya, lalu menghempaskan bokong ke ranjang. "Kayla kesel banget tau, Mah. Masa Raffa ngajak kencan Amel," adu Kayla.Mila yang mendengar itu matanya membulat. Ia langsung duduk di samping anaknya."Serius, La. Mereka kemana? Mendingan kamu samperin deh," cetus Mila.Wanita itu memutarkan bola mata kesal mendengar penuturan sang Mama. "Mama ini, kalau aku tau pasti aku kesana buat ngacauin." Kayla mendengkus, wanita itu keluar meninggalkan sang Mama. Ia memilih ke dapur ingin melegakan tenggorokan yang terasa kering. Mata perempuan tersebut menangkap para cewek tengah berkumpul. "Ahhh ... mereka serasi banget, kan, gak salah aku milih menantu," cetus Wulan. Mendengar hal tersebut, Amarah Kayla mendadak naik. Ia berusaha mengatur emosinya agar tidak meledak. "Ahh ... so sweet banget sih. Gak pernah ya kita, lihat Raffa sampai senyum lepas gitu," ucap Mama Panji. Kayla langsung mendekati kerumunan itu dan merebut handphone yang dipegang Shilla. "