Share

42. Menghukum Para Penjahat

Mendapat bentakan dari Aldan, tentu saja Adelia membulatkan mata. Namun, keterkejutan tak berlangsung lama ketika melihat Aldan mengedipkan mata berulang kali sambil tersenyum konyol. Itu menandakan bahwa Aldan sedang bercanda dan bermaksud menakut-nakuti para penjahat.

Benar saja, para penjahat di bawa sana terlihat gemetaran dan berteriak dalam keadaan mulut tertutup. Tergambar jelas ketakutan menghiasi wajah mereka seperti seekor tikus yang melihat kucing.

Faizal tak bisa menahan tawanya melihat reaksi para penjahat yang terlihat sangat lucu dan menghibur, “Ada apa? Kenapa kalian meriang?”

“Is,” panggil Aldan, seketika Faizal menghentikan tawanya dan menoleh le arah sang bos.

“Ya?”

“Bawa perempuan ini ke luar dan cepatlah kembali, bawa senjata pusaka putih. Aku mau main dengan mereka,” titah Aldan begitu dingin, membuat Adelia langsung protes dengan mata melotot.

Aldan megedipkan mata, memberi isyarat pada Adelia bahwa ucapannya hanya sekedar menakut-nakuti para penjahat.

Pancingan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status