Share

56. Dhea Diantama

Aldan kembali masuk kerja. Di parkiran khusus karyawan, dia bertemu dengan Verra Kristian.

“Hei gimana kabarmu?” sapa Verra. “Kok masuk kerja? Kalau masih gak enak badan, jangan dipaksakan.”

“Aku sudah sehat kok, suer,” ucap Aldan dengan segurat senyuman. “oh ya gimana kabar Papa. Aku lihat beritanya di televisi.”

“Papa baik-baik saja dan bertugas sebagaimana mestinya. Aku heran kenapa Briptu Yanto tega memfitnah Papa. Padahal Papa memperlakukan Briptu Yanto seperti anaknya sendiri,” respon Verra dengan tatapan menerawang jauh. Dia kecewa pada ajudan setia Papanya.

Aldan membuang muka dan tersenyum kecut. Dia mengumpat dalam hati, ‘Ciihhh kau masih saja membanggakan Papamu. Sadar Verra, Papamu bukan manusia lagi. Dia iblis!’

Aldan kembali menoleh pada Adelia dengan memaksakan tersenyum, “Siapa yang tau isi hati manusia? Terkadang orang yang kita anggap orang baik, ternyata dia berwajah dua. Ya tinggal nunggu waktu aja, topengnya pasti terbuka.”

“Kamu bener, Putra. Sulit memang m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status