Share

59. Menemukan Bukti Penembak

Aldan datang menemui Adelia di kediamannya. Dia menatap gadis itu sedang duduk di sofa ruang tengah dengan wajah ketakutan.

Perlahan, Aldan mengepalkan kedua tanganya. Hatinya sangat terguncang melihat gadis yang dia cintai menangis.

‘Berani-beraninya mereka mau membunuh gadisku,’ gumam Aldan geram. 'Kalian akan membayar setiap tetes air mata gadisku.'

Adelia mendongak dan mendapati Aldan berdiri di ambang pintu. Spontan saja, dia berdiri dan berlari menghampiri kekasihnya itu.

Aldan pun menangkap tubuh gadis itu ke dalam pelukannya, “Hei jangan nangis dong.”

“Mereka mau membunuhku, Putra. Aku takut.” Adelia menangis sejadi-jadinya di pelukan Aldan. “aku takut ... Takut, Putra.”

“Tenanglah, Lia. Gak akan terjadi sesuatu denganmu. Aku disini, gak akan ada lagi yang bisa menyentuhmu. Janji.” Aldan mengusap punggung Adelia. Sikapnya sangat hangat dan begitu menenangkan, tetapi di balik punggung gadisnya, kedua matanya berkilat tajam.

Aldan berusaha bersikap santai dan tenang, meskipun s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Suhendi Kendy
tamatttttttttt,ha ha ha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status