Share

112. Bukan Malaikat Penolong

Verra dan Rangga sudah ada di depan pintu ruangan ceo.

“Selamat pagi, bu Dhea.” Verra mengetuk pintu dengan sopan.

“masuk,” sahut Dhea dari dalam.

Verra dan Rangga masuk ke dalam. Mereka melirik ke arah Aldan yang sudah ada di sana. Seketika mereka bernapas lega melihat asisten manager keuangan itu tampak dalam keadaan sehat.

“Duduklah,” kata Dhea.

“Baik, Bu.” Verra dan Rangga memilih duduk di samping Aldan.

“Ada keperluan apa kalian datang kesini?” tanya Dhea.

“Barusan kami melihat pak Lukman dibawa polisi. Beliau katanya ditangkap karena terbukti menyuruh karyawan lainnya untuk mencelakai Putra. Jadi kami kesini untuk memastikan kalau Putra baik-baik saja.” Verra menjawab dengan sesekali menoleh ke arah Aldan yang duduk di sampingnya.

Aldan melebarkan senyuman, “Saya baik-baik saja. Tuhan menolong saya dari kecelakaan.” Aldan memposisikan diri sebagai karyawan, bicaranya lebih sopan dan formal.

Verra lagi-lagi bernapas lega. Dia benar-benar mengkhawatirkan Aldan. Padahal pria yang d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status