Share

Bab 126

Setelah semua sudah beres, kami bersiap-siap untuk berangkat. Aku hanya mengajak Bu Ratri untuk pindah ke kampung Bawal. Sedangkan Asisten rumah tangga lainnya masih bekerja di rumah Mas Yuda.

Beruntung Mak Isah dan Kak Lina mau kembali bekerja membantuku.

"Salma, bawalah satu mobil Yuda dan Pak Supir bersamamu."

Sungguh aku tak percaya, ternyata Ayah masih memperhatikan aku.

"Terima kasih, Ayah!"

Tampak mata Ayah berkaca-kaca. Aku dapat merasakan, jauh di relung hati Ayah, beliau tidak percaya kalau aku selingkuh. Bulir bening mulai menetes dari sudut matanya saat kami berpamitan. Ayah mengusap-usap kepalaku. Lelaki yang sudah aku anggap seperti orang tuaku sendiri itu juga menciumi wajah Raihan. Aku pun tak kuasa menahan air mata yang berderai. Entah kenapa perpisahan ini terasa sangat berat.

"Kamu baik-baik, Ya Salma!" Suara ayah bergetar.

"Ayah juga yang sehat. Jangan lupa minum obat rutinnya!" sahutku di antara isak tangis.

Ayah hanya mengangguk. Tak lagi keluar satu k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status