Share

Bab 31

"O, maaf,Mas aku mengganggu. Permisi, Mas." Kutinggalkan mereka berdua. Sepertinya Mas Romi ingin mengejarku tapi dihalangi oleh Febi.

Kenapa ada rasa kecewa, saat tau Mas Romi berbohong. Mungkin kemarin ucapannya dusta belaka. Laki-laki memang selalu begitu.Menyebalkan...!

Duduk di ruang kerja dengan seabrek berkas yang harus kukerjakan. Rasa kantuk mulai menyerang, mungkin efek semalam tidur kemalaman. Kukucek beberapa kali, tapi tetap saja mata ini susah terjaga.

Ini semua gara-gara Rani, sudah memaksa tidak berterima kasih pula. Malah ngajak ribut. Bener-bener mantan ipar tidak ada akhlak.

"Mungkin minum teh hangat bisa membuat lebih semangat." gumamku.

Sebenarnya enak minum kopi, tapi karena takut asam lambung naik, ya sudahlah teh hangat pun oke.

Beranjak menuju pantry, membuat teh hangat untuk diriku sendiri. Bisa saja aku meminta OB untuk membuatkannya tapi urung kulakukan. Sengaja menggerakkan kaki agar mata ini tak semakin mengantuk.

"Anita...," panggil seseorang dari be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status