Share

Bab 35

Kuatur nafas, mengatur irama detak jantung yang tak menentu. Ada rasa bahagia saat mendengar Mas Romi mengungkapkan rasa cinta padaku. Tapi entah kenapa, rasa itu tak lagi sama.

Teringat dulu saat dia mengajakku pergi membeli buku hanya berdua. Betapa berbunga-bunga hatiku kalau itu,sampai tak sanggup aku ungkapkan dengan kata. Tapi kali ini rasa itu tak kembali muncul. Hanya rasa bahagia, debarnya pun tak lagi sama.

Apa mungkin rasa itu telah berkurang?

Atau saat ini aku hanya terobsesi dengan cinta pertamaku.

Ah, entahlah ... Hanya Tuhan yang tau.

Takku hiraukan ucapan Mas Romi,kulangkahkan kaki menuju pintu. Ku pegang knop pintu, kuputar. Belum sempat pintu itu terbuka, Mas Romi sudah mencengkeram tanganku.

"Aw...sakit Mas." Segera Mas Romi melepas cengkramannya.

"Tolong jangan pergi menghindariku,Nit. Aku sangat mencintaimu." Matanya sudah berkaca-kaca.

"Maaf Mas, orang tuamu tak menyukaiku.Tolong jangan hubungi aku lagi, aku lelah Mas, selalu dibilang menggoda kamu. Aku m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status