Share

Bab 39

Ibu ini kalau bicara langsung kepokoknya, tanpa basa-basi. Bagaimana kalau Anita tersinggung.

"Saya memang sangat menyayangi Nadia Bu,bahkan sudah saya anggap seperti anak saya sendiri. Nadia sangat mengemaskan ...." Anita menjeda ucapannya.

"Tapi untuk menikah dalam jangka waktu dekat, saya belum kepikiran Bu, saya masih ingin sendiri. Masa iddah saya juga belum selesai."

Tak bisa kututupi rasa kecewaku dengan jawaban Anita. Tapi mau apa, toh ini keputusannya. Mungkin aku saja yang terlalu berharap padanya. Atau mungkin aku terlalu cepat mengungkapkannya.

"Aku akan menunggumu sampai kamu benar-benar siap," ucapku mantap.

Anita menganggukkan kepala,sepertinya dia memberi lampu hijau padaku. Alhamdulillah...

Aku akan berusaha meluluhkan hatimu.

Hari ini akan kunyatakan lagi perasaan ini pada Nita. Semoga saja kali ini dia menerimaku dan segera akan ku halalkan dia.

Pukul sepuluh kulajukan mobil perlahan, menyusuri padatnya jalanan ibu kota. Hari ini tak ada jadwal ke pengadilan ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status