Share

Bab 68

"Stop! Jangan hina papa saya!"

Aku berdiri, menatap nyalang ke arah Om Damar. Beraninya dia menghina keluargaku seperti itu.

"Hahaha... Anak kemarin sore sudah mau melawan rupanya. Harusnya kamu terima tawaranku sehingga tak perlu meminta papamu mengemis bantuan padaku." Aku berdiri sambil mengepalkan tangan kanan. Dalam hitungan detik tangan ini siap mendarat di wajah lelaki tak punya adab itu.

"Jangan Rom!" Mama menggenggam tangan kiriku. Kepalanya menggeleng mengatakan agar aku tak menghajar Om Damar.

"Tapi ma, dia menghina papa." Tak ada lagi kata beliau untuk lelaki yang tak pantas dihormati.

"Biar papa yang menyelesaikan masalah ini. Kamu duduk saja Rom!"

Dengan berat hati ku jatuhkan bobot di tempat semula. Ingin protes tapi percuma mama pasti memintaku duduk lagi. Entah apa yang orang tuaku rencanakan? Semoga saja mereka tak memintaku menikah dengan Febi.

"Apa yang ingin Mas sampaikan padaku?" Om Damar menjatuhkan bobotnya tepat di hadapan papa. Tangannya mulai menyalak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status