Share

Part 11

Raut wajah Arya menegang, tapi tidak dengan Risa. Ia justru berjalan menghampiri Bramantyo sambil menyerahkan ponsel kepadanya.

"Apa, Om berkenan melihatnya? Tapi, rasanya ini sangat memalukan," ucap Risa, suaranya tercekat dengan mata yang berkaca-kaca.

Bramantyo mengambil napas panjang, seperti melepaskan kekesalan yang dirasakannya. Dengan malas dia pun meraih ponsel itu.

"Dika, coba lihat rekaman itu untukku," titah Bramantyo sambil memalingkan muka.

Arya semakin terkejut, kedua tangannya gatal ingin merebut dan menghancurkan ponsel itu. Tapi, hadirnya Bramantyo di tengah-tengah mereka benar-benar membuatnya mati kutu.

"Apakah, Ayah ingin membuat sahabatku malu?" Dengan suara serak Nazwa mulai bersuara.

"Tenang saja, Nazwa. Apakah kamu lupa? Aku, dan dia bahkan pernah berbagi ranjang bersama. Jadi jika aku yang melihat rekaman ini, Risa tentu tidak akan keberatan, ya, kan?" sahut Dika sambil menyambar ponsel di tangan Risa.

Risa mencebik mendengar ucapan Dika, ia tahu jika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status