Share

BAB 8

“Azzalyn, apa yang telah terjadi pada ibumu?” tanya Krisna dengan nada suara yang lemah.

“Apa urusannya denganmu? Kehadiranmu di sini tak diharapkan. Aku bilang pergi dari sini!” pekik Azzalyn.

Krisna diam, dia mengerti mengapa Azzalyn begitu sangat marah padanya. Azzalyn pasti sudah tahu hubungan mereka.

“Azzalyn, tolong jangan seperti ini. Bagaimanapun aku adalah Papamu.”

Azzalyn mengangkat bibir atasnya. “Cih, Papa? Apa kau pikir kau pantas disebut Papaku?”

“Aku Papa kandungmu, entah kau suka atau tidak.”

Tangan kiri Azzalyn kini menunjuk ke arah jasad Renita yang tertutup kain. “Lihatlah ke sana. Orang yang terbaring itu adalah Ibu sekaligus Papaku. Yang selama ini selalu ada di sampingku, berkorban dan memberikan yang terbaik untuk kehidupanku. Tapi sekarang sayangnya ia tak akan lagi bisa bersamaku.” Air mata Azzalyn mengalir deras. Hatinya kembali terluka.

“Reni....” Krisna menjatuhkan kedua lututnya yang tiba-tiba terasa lemas. Berlutut di depan Azzalyn. Air matanya kini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status