Share

BAB 41

“Papa tahu, nggak akan mungkin bisa mengembalikan kebahagiaanmu yang dulu. Papa juga sadar kalau nggak akan pernah bisa menebus kesalahan Papa di masa lalu, tapi…”

“Bisakah kau tak menyebut dirimu dengan sebutan Papa di hadapanku? Aku benar-benar benci mendengarnya!” potong Azzalyn.

Krisna terdiam dan langsung menundukkan kepala. Hatinya sedih dan sakit mendengar kalimat dengan nada penuh amarah dan kebencian dari putri kandungnya itu. Yang ia harapkan saat datang ke sini adalah, dapat berbicara dari hati ke hati dengan Azzalyn. Setidaknya membuat gadis itu menghilangkan rasa marah padanya.

Namun apa yang terjadi memang tetap sesuai perkiraannya. Hati Azzalyn telah mengeras bagaikan batu. Tak ada tempat sama sekali baginya untuk menempati ruang hati anak perempuan yang sangat ia sayangi itu.

“Maaf, aku nggak akan menyebut kata itu lagi di depanmu,” ujar Krisna pelan, dengan susah payah menahan air matanya.

“Sebenarnya apa tujuanmu ke sini? Apa kau nggak tahu kalau istrimu yang jahat i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status