Share

Bab 24

Karin merasa jika ucapan ibu mertuanya bukanlah permohonan melainkan sebuah perintah. Sebuah keinginan agar ia tidak menjadi mengganggu kebahagiaan pasangan pengantin baru yang belum sempat mengecap manisnya kebahagiaan berbulan madu. Membuat hatinya seakan tercabut dari tempatnya.

Apakah sekarang aku seperti benalu yang akan menyakiti seseorang hingga mama sampai memintaku menjauh dari suamiku sendiri? Batin Karin ingin berontak.

***

Haruskah ia melakukannya, mengikuti keinginan ibu mertuanya? Melihat Rendi yang duduk di dekat Vania saja ia sudah begitu cemburu. Apa mungkin ia bisa menekan semua perasaannya sementara kepalanya terus memikirkan kemesraan suami dan istri keduanya itu?

"Tidak Karin, Jangan biarkan rasa cemburu menguasai dirimu. Vania tidak akan menggoda suamimu. Bukankah wanita itu ingin segera melepaskan diri dari pernikahan yang mengikatnya selama ini?" Bisik Karin menghibur diri.

"Bertahanlah sampai kau mendapatkan bayi dari rahim istri kedua suamimu. Bukankah sejak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status