Share

Bab 47

Untuk beberapa saat ruangan itu terasa hening, hanya menyisakan helaan nafas Rendi yang terdengar berat.

"Mama tidak memaksa, hanya saja sampai kapan kau merasa bertanggung jawab? Ingat, Itu bukan kesalahanmu, Rendi, itu kecelakaan dan mama sudah cukup bersabar dengan keputusanmu ini." Jelas Helena.

Sungguh, saat Karin mendengar pernyataan itu keluar dari mulut ibu mertuanya, sontak membuat wanita itu merasa sesak untuk bernafas. Tubuhnya kini mendadak kaku dan membeku.

***

Karin menunduk sayu, tangannya kini gemetar dengan kaki yang mulai terasa lemas untuk menopang berat badannya. Nafasnya masih tercekat di kerongkongan seakan tertahan oleh sesuatu yang menyangga.

Ia masih berdiri di balik pintu, dengan hati yang teriris. Tak salah lagi, Karin yakin jika kalimat terakhir yang diucapkan Helena di tujukan untuk dirinya. Air mata kini mulai menetes, pertahanan Karin luluh, hancur dalam sekejap.

Kedua tangannya ia gunakan untuk membekap mulutnya, mencoba menahan isakan tangis agar tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status