Share

21. Ranjang si duda

“Maaf karena baru pulang.” Julian memasang wajah sedih pada Jenar. Dia berulang kali meminta maafnya sebab keterlambatannya malam ini.

“Aku seharusnya tidak mengacaukan malam pertama ini.” Dia menatap punggung Jenar. Gadis itu menyibukkan diri dengan menata jas yang dipakai Julian malam ini.

“Jenar ....” Julian memanggilnya dengan lembut. Dia mendekati Jenar perlahan-lahan. “Kamu marah padaku?”

Jenar menoleh kala suara Julian semakin dekat dengannya. Jenar lantas menggelengkan kepalanya. “Aku tidak punya alasan untuk marah, Pak Julian.”

Jenar hanya canggung. Dia tidak memikirkan alur setelah dia  menikah dengan pria yang sama sekali belum pernah masuk ke dalam hatinya.

“Kamu pergi ke kantor untuk menemui orang penting, jadi aku harus mengerti itu,” kata Jenar seraya tersenyum.

Julian menggelengkan kepalanya. “Tidak. Itu kesalahan,” sahutnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status