Share

11

Edo melirik adiknya yang tengah menyantap ayam bakar madu, dengan porsi jumbo. Bahkan Rini tak tertarik melihat ke arah lain selain hidangan enak di depannya, bahkan segelas jus jeruk sudah tandas begitu saja.

Tak pernah Edo melihat Rini makan selahap itu, dia tak peduli, dengan siapa yang tengah dihadapi abangnya, seorang wanita yang kaya dan sombong.

"Jadi, apa maksud Mbak meminta waktu bicara dengan saya?" tanya Edo datar, dia masih kesal dan sebal dengan wanita di depannya, yang dianggap tak bisa menghargai usaha orang lain dan berbuat seenaknya.

"Jadi, aku ingin buat kesepakatan denganmu."

"Maaf, saya tak mau lagi berurusan dengan Anda." Edo berniat beranjak dari kursi restoran, tapi tangannya dicegah oleh Anita.

"Duduk dulu, ini takkan merugikanmu. Jangan pikirkan dirimu, tapi dia ...." Anita menunjuk Rini dengan matanya. Rini tengah asik memisahkan tulang ayam dengan dagingnya.

"Dia adik saya, bukan urusan Mbak."

"Edo, dengarkan dulu! Ini kesepakatan yang menguntungkan, kau pi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yosefa Wahyu
lanjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status