Share

Bab 11

Cahaya menyimpan kertas itu di pangkuanku, lalu memelukku dengan sayang.

"Tapi, pelukan Bunda, hangat. Seperti burung yang memeluk anaknya dengan kedua sayap mereka. Hangat, hangaaat sekali," tutur Cahaya semakin mengeratkan pelukan.

"Oh, Sayang ...." Aku membalas pelukan Cahaya, mencium ubun-ubunnya beberapa kali.

Tidak terasa, air mataku berlinang dan jatuh di kepala anak tiriku ini. Ah, bukan. Dia bukan anak tiri. Dia anak dari surga yang Tuhan kirim untukku.

Aku menoleh ke arah bangku yang tadi aku duduki bersama Mawar. Rupanya perempuan itu sudah pergi.

Lihatlah, dia bahkan tidak ingin menyapa putrinya yang jelas-jelas ada di sekitar dia. Hatinya beku, perasaannya tertutup kabut kebencian yang tidak bisa menerima kenyataan.

Sungguh disayangkan sikap wanita itu.

Waktu kepulangan Shanum dari sekolah masih ada satu jam lagi. Aku memutuskan untuk pulang dulu ke rumah melihat Soni yang tidak memberikan kabar.

Jangan-jangan dia tidur dan tidak menyelesaikan pekerjaannya?

Awas s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Siti Asih
hiburan di sini tuh Soni.. ... semoga ttp tulus ya ke Ranum.. cepetan beresin kuliahnya.. jd cowok mapan.. apalagi kalo suka sama Mba Ranum.. ...
goodnovel comment avatar
Maya Al-arsyad
hahaha q suka sama karakter sonii Thor.... aplgi baca doa tolak bala dulu mba seblum buka amplop wkwkwk....
goodnovel comment avatar
Siska Malesi
gambar apa ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status