Share

Bab 12

Aku menutup wajahku dengan kedua tangan. Meredam sakit yang tidak tertahankan.

"Mbak ...."

"Aku baik-baik saja, Son. Aku tidak apa-apa," ujarku dengan bibir bergetar dan akhirnya pertahananku runtuh seketika.

Tangis yang kuredam, tak mampu kutahan. Seiring dengan air mata yang berlinang, suara isak pun keluar membuatku seperti anak kecil yang tersedu di depan makanan.

Bagiamana aku bisa menahan gejolak di dalam hati, jika apa yang aku lihat sungguh menyakitkan. Ini lebih sakit dari saat melihat mereka tidur bersama.

Foto itu menunjukkan dua sejoli yang sedang melangsungkan pernikahan.

Suamiku menikah dengan mantan istrinya, dan aku tidak tahu. Aku dibodohi, aku dibohongi sejauh ini.

Ya Tuhan ... di mana aku saat mereka menikah?

Ke mana saja aku hingga tak menyadari perubahan sikap Mas Sandi?

Allah ... sakit sekali luka ini.

"Kapan itu, Son?" tanyaku mencoba tegar dengan melihat pada adik iparku.

"Maaf, Mbak. Jika aku tahu akan seperti ini, tidak akan aku memberitahumu tentan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Ratna
Pergilah bawahlah anakmu biarlah perempuan gatal itu yg mengasuh anaknya sendiri biar rasakan jg,
goodnovel comment avatar
Saleha Usman
jadi tidak asyik nich thoor,,,
goodnovel comment avatar
Arumni Arumni
Kalau sudah setan yang menguasai hati semua tidak bisa di bilang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status