Share

Bab 55

Setengah berlari aku masuk menyusuri koridor rumah sakit dengan senyum tak lepas dari bibir. Lelah tak kurasa, yang ada bahagia dengan bayangan wajah Cahaya di pelupuk mata.

Semakin dekat dengan ruangan di mana Cahaya berada, dadaku semakin berdegup kencang. Apalagi, setelah mata ini melihat Mama yang tengah duduk di depan kamar Cahaya.

"Mah, mana Aya?" tanyaku seraya mengatur napas.

Mama berdiri, melangkah mendekatiku dan ....

Plak!

Aku bergeming. Tidak mengerti kenapa tiba-tiba Mama menamparku dengan air matanya yang menganak sungai.

"Mah—"

"Ke mana saja, kamu? Kenapa baru datang sekarang? Katanya kamu sayang pada Cahaya, katanya kamu menganggap dia anakmu sendiri, tapi kenapa baru datang?!" jerit Mama, kemudian tubuh itu kembali duduk dengan kedua tangan menutupi wajah tuanya.

Aku masih diam di tempat tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Mulutku tertutup rapat tidak sama sekali bisa berkata-kata saat Mama kembali berucap.

"Tadi, Cahaya bangun, Ranum. Dia mencarimu. Dia memi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Dapur Omah Ijo
ngaku anak tapi gak bersikap seperti ibu dan egois ranum ttp bukan ibu yang baik buat cahaya
goodnovel comment avatar
Dapur Omah Ijo
gemes banget ama ceritanya tapi aku ttp menyalahkan ranum dan ibunya yg lebih memenangkan sifat kekanakan dan egonya dibanding kemanusiaan terhadap nyawa seorang anak, toh sandi juga sudah ajak rujuk
goodnovel comment avatar
Claudia
sedih banget... Cahayaaaaa...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status