Share

Bab 128

"Rambutmu sudah panjang, Son. Potong, gih biar rapi."

"Enggak, ah sayang," ujar Soni seraya menyusupkan wajah ke cengkuk leherku.

"Kok, sayang?" tanyaku dengan tangan mengusap-usap surai lebat milik pria itu.

"Iya, kalau pendek, nanti Mbak pegangannya ke mana, coba? Jadi mendingan panjang, biar dielus-elus terus."

Aku berdecak kesal. Menjauhkan diri dari tubuh pria itu, lalu membalikkan badan memunggunginya.

Seperti yang tidak ingin jauh dariku, Soni melingkarkan tangan di perut, menarikku agar semakin rapat dengannya.

Baik aku atau dia, tidak ada yang bicara lagi. Kami sama-sama diam hingga akhirnya mata saling terpejam.

Malam ini tidurku teramat nyenyak. Tubuh dan pikiran yang lelah, membuatku enggan beranjak dari tempat tidur. Namun, suara benda jatuh dari lantai bawah membuatku membuka mata.

Aku beringsut duduk seraya menarik selimut sampai batas dada. Kulirik ke samping, sudah tidak ada Soni di sana. Aku semakin yakin, jika suara yang tadi aku dengar, berasal dari pria itu.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Isabella
ah km itu San , dulu kenapa selingkuh
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status