Share

Bab 129

Aku membiarkan dia mengeluarkan apa yang ingin diungkapkan. Biarlah, aku hanya jadi pendengar dan menilai apa yang akan dia sampaikan.

"Maafkan aku, Ranum. Aku salah, aku benar-benar salah. Semua yang terjadi pada Soni dan Nabila, adalah salahku. Aku yang menyuruh anak itu untuk membuat kamu dan Soni bertengkar."

Aku mengambil bantal dan memangkunya. Volume ponsel aku besarkan, lalu menyimpan benda pipih itu di atas bantal. Punggung kusandarkan dengan melipat tangan di perut.

"Aku lelah, Ranum. Lelah mengejarmu yang tak lagi sudi kembali padaku. Tubuhku pun sudah rapuh, tidak sekuat dulu. Maka dari itu, sebelum waktuku habis, aku ingin meminta maaf padamu. Memang, aku belum ikhlas kamu menikah dengan adiku, tapi ... aku sedang belajar untuk itu. Mengikhlaskanmu dengan kehidupan yang baru."

Sekelebat bayangan tentang aku dan dia menari di pelupuk mata. Indahnya rumah tangga pernah aku rasakan dengannya. Sayangnya, badai itu teramat besar mengguncang jiwa. Hati yang rapuh tak kuat lag
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
nurdianis
benar soni memang meresahkan
goodnovel comment avatar
Isabella
pokoknya jika cerita tentang brondong aku suka sekali
goodnovel comment avatar
AriaNz Arfa
gila ini cerita, aku rela ngabisin semua bonus harianku demi pgn cepet2 baca bab selanjutnya ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status