Share

26. Permintaan Nopi

Gadis bersiap-siap ketika pocong tersebut hendak melompat ke meja mereka. Kedua tangan Gadis serta-merta menutupi kedua mangkuk di hadapannya saat pocong itu ingin meludahi mangkuk-mangkuk bakso mereka. "Heh, pergi!" desis Gadis agak menghardik.

Sosok pocong sejenak berhenti, seperti heran ada seseorang yang bisa mengetahui aksi dan keberadaannya.

Nopi yang memperhatikan perilaku Gadis yang tak biasa, mengusap tengkuknya yang mendadak merinding. Apalagi ketika Gadis menyipitkan mata pertanda tak senang sembari mendongak menatap plafon ruangan yang terlihat kosong.

Sosok pocong akhirnya melompat ke meja yang lain, meludahi tiap mangkuk-mangkuk bakso yang masih mengepulkan asap.

"Makanlah," perintah Gadis, "sudah gak apa-apa, kok."

"Yakin gak apa-apa?" Nopi malah ragu.

Gadis tergelak, lantas meraih sendok dan melakukan suapan pertama sebagai bukti ucapannya.

Nopi tentu meniru. "Ah, rasanya biasa aja. Malah hambar," keluhnya. "Masih enak bakso Bang Ujang langgananku tiap ke rumah Kak Dani
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status