Share

31. Membuntuti Ujang

Ujang terduduk pada bangku panjang di warung baksonya sembari tafakur. Detakan jantung pria itu masih terasa meski gadis bermata tajam yang tadi melontarkan pertanyaan kepadanya, telah pergi setengah jam yang lalu.

Untung gadis itu tidak terus-terusan mendesaknya. Jika tidak, bisa jadi Ujang menjadi gugup dan tanpa sengaja bakal merusak janji yang telah dibuat berpuluh-puluh tahun yang lalu bersama Sanusi.

Ujang telah berhasil menyimpan rahasia itu selama ini, bahkan dari istrinya sendiri. Meski ada perasaan bersalah, meski sejujurnya batinnya terus tersiksa sebab menyimpan kenyataan yang ada. Namun, mau apa lagi, seperti yang pernah dikatakan Sanusi tempo hari bahwa ini merupakan cara yang terbaik, menurut mereka berdua.

Setelah sukses menenteramkan perasaannya yang sempat tak karuan, Ujang kembali berbenah: mencuci piring dan gelas kotor, menyimpan sendok-sendok ke kolong gerobak, mengelap meja dan membersihkan sampah-sampah sisa para pelanggan.

Baksonya tersisa dua porsi. Seperti k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status