Share

34. Janji Jari Kelingking

Ujang semakin terpana. Bagaimana gadis berbadan mungil di depannya ini bahkan tahu nama Sanusi?

Seperti tahu isi batin Ujang, Gadis lalu berkata, "Saya juga tau. Bukan hanya satu orang saja yang menghilang di desa ini, kan, Bang? Melainkan dua orang."

Ujang kian tak berkutik. Tanpa sadar, punggungnya terenyak ke sandaran sofa. Berakhir sudah pikirnya. Dia tidak bisa lagi menyimpan rahasia ini terlalu lama.

"Kau benar, Nak." Ujang menelan ludah. "Baiklah, besok ikut saya menemui Pak Sanusi. Sebenarnya dia satu-satunya saksi kunci mengenai peristiwa di malam itu, saat Pakdo Ramli menghilang hingga sampai saat ini."

"Pakdo Ramli hilang, Bang?" Wati memotong pembicaraan. "Bukankah orang-orang bilang Pakdo pindah ke Kerinci, Bang? Semadi di gunung sana?"

Ujang menggeleng lemah, "Maafkan Abang, Wati. Bukan seperti itu ceritanya. Bersabarlah, pasti nanti kau bakal kuberi tahu."

Lagi-lagi Wati harus menyimpan rasa penasarannya. Sebenarnya apa yang telah terjadi? Apa yang disembunyikan suaminy
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status