Share

39. Penolakan Sanusi

Memori Sanusi kembali terbang mundur. Pria itu dipaksa mengenang lagi peristiwa yang membikinnya merutuki diri hingga di separuh usianya. Rasa penyesalan yang sedikit demi sedikit berhasil dia timbun, kini kembali terkuak karena kalimat yang diberikan Gadis.

Siapa gadis ini sebenarnya? Dan kenapa dia bertindak sejauh ini? Begitu lancangnya dia menyibak aib yang mati-matian telah Sanusi sembunyikan sejak lama.

"Pulanglah!" Sanusi membentak. "Jangan ingatkan aku pada peristiwa itu lagi." Dia memegang dadanya yang tiba-tiba terasa nyeri. Seperti ada sesuatu yang mengimpitnya, begitu berat dan menyakitkan.

"Melarikan diri bukan cara penyelesaian yang terbaik, Pak Sanusi. Saya tau sekali bahwa Bapak orang baik, sebab sampai sekarang Bapak masih menyimpan keris milik Pakdo Ramli di situ. Benar, kan?" Gadis melirik ke arah bilik. Sejak tadi matanya melihat cahaya berpendar kuning dari arah sana.

Bak tertangkap basah, Sanusi tidak bisa berkata-kata lagi. Dia mati kutu. Ucapan Gadis benar adan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status